Kuliah Pertama Perilaku Konsumen
Prastika Dinatasha
Departemen Manajemen ( www.manajemen.fem.ipb.ac.id )
Fakultas Ekonomi Dan Manajemen ( www.fem.ipb.ac.id )
Kuliah Perilaku Konsumen IKK233 (Consumer Behavior Class)
Department of Family and Consumer Science (www.ikk.fema.ipb.ac.id)
College of Human Ecology (www.fema.ipb.ac.id)
Bogor Agricultural University IPB (www.ipb.ac.id)
Dosen:
Prof Dr Ir UJANG SUMARWAN,MSc
(www.sumarwan.staff.ipb.ac.id, www.Ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id, sumarwan@mb.ipb.ac.id)
Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA
Dr. Ir. Megawati simanjuntak, MS
Ir. Retnaningsih, MS
Ir. Md djamaluddin, MSc
Text Book : Sumarwan U. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Edisi 2 Cetakan 1. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia
Catatan Kuliah Pertama
Saya Prastika Dinatasha mahasiswi Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Pada hari Jumat, 4 September 2015 saya mengikuti kuliah pertama Perilaku Konsumen yang saya ambil sebagai Suppporting Course pada semester 7 ini. Saya mengambil mata kuliah ini karena dapat menunjang mayor saya yaitu Manajemen dan topik judul skripsi saya di tahun terakhir ini. Perilaku konsumen dapat memabantu bagaimana suatu perusahaan akan memproduksi dan memasarkan produknya dengan melihat beberapa sudut pandang konsumen. Selain itu, perilaku konsumen juga sangat berkaitan erat dengan kegiatan kita sehari-hari sebagai seorang konsumen tentunya.
Pada pertemuan pertama Dosen yang mengajar adalah Ir. Md djamaluddin, MSc. Beliau adalah salah satu dosen yang mengajar perilaku konsumen. Beliau mampu menjelaskan materi dengan simple dan jelas. Beliau juga memiliki cara mengajar yang unik dan lucu, sehingga mahasiswa yang diajarnya akan fokus dan tidak mengantuk.
Untuk pertemuan selanjutnya, mata kuliah ini akan disampaikan oleh Dosen yang sangat ahli di bidang konsumen, yaitu Prof Dr Ir Ujang Sumarwan MSc. Beliau adalah penulis buku dengan judul Perilaku Konsumen yang dijadikan buku pegangan untuk mahasiswanya. Beliau sangat update dengan perkembangan dan trend masa kini. Saya merasa sangat beruntung bisa mendapatkan materi pembelajaran dari beliau. Penyampaian materi dengan ciri khas ala beliau membuat mahasiswa lebih mudah memahami materi dan tidak mengantuk di kelas (padahal kuliah pada jam tidur siang).
Hal yang menarik dari kuliah ini adalah bahwa pada kenyataannya konsumen senang mencari harga yang terbaik meskipun untuk mendapatkannya dibutuhkan biaya yang lebih besar dari selisih harga yang seharusnya. Kita sebagai konsumen sering kurang memperhatikan sisa konsumsi seperti hanya disimpan atau bahkan dibuang.
Jika dilihat dari sudut pandang pemasar, pemasar perlu mengetahui selera dan keinginan konsumen serta tren yang sedang berjalan, kemudian baru menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Mempelajari perilaku konsumen dapat menjadi gambaran bagi pemasar untuk memformulasikan produk yang akan diproduksi yang sekiranya akan banyak diminati calon konsumen serta bagaimana strategi pemasaran produk yang tepat. Perilaku konsumen juga dapat menjadi landasan kapan pemasar harus memasarkan produknya sesuai dengan pola konsumsi dan trend tertentu yang sedang berlangsung dalam masyarakat.
Ringkasan Kuliah Bab I dan II
BAB I
Konsumen dan Perilaku Konsumen
Arti Konsumen dan Perilaku Konsumen dari Perspektif Konsumen.
– Schiffiman dan Kanuk (2010) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut :
“ Istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka”.
– Engel, Blackwell dan Miniard (1995) mengartikannya sebagai : “ Tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini”.
– Loudon dan Della-Bitta, 1993 : Proses pengambilan keputusan dan aktifitas fisik dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan dan menghabiskan barang atau jasa.
– Winardi, 1991 : Perilaku yang ditujukan oleh orang-orang dalam merencanakan, membeli, dan menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa.
– Arnould, Price, Zinkhan (2002) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai individuals or groups acquiring, using, and disposing of products, service, ideas or experiences. Also includes acquisition and use of information.
– Peter dan Olson (2010) menyatakan bahwa Consumer Behavior involves the processes selecting, purchasing, using, evaluating, and disposing of product and service. Consumer Behavior is the process of exchanging something of value for a product or service that is satisfying.
– Sumarwan (2010) menyatakan, “Dari beberapa definisi yang telah disebutkan di atas dapat kita simpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal tersebut diatas atau kegiatan mengevaluasi”.
Perspektif Riset Perilaku Konsumen terdiri atas tiga perspektif yang sangat mempengaruhi cara berpikir dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen. Berikut adalah tiga prespektif perilaku konsumen :
• Perspektif Pengambilan Keputusan : Konsumen melakukan serangkaian aktifitas dalam membuat keputusan pembelian. Perspektif ini mengasumsikan bahwa konsumen memiliki masalah dan melakukan proses pengambilan keputusan rasional untuk memesahkan masalah tersebut.
• Perspektif Eksperensial (Pengalaman): Perspektif ini mengemukakan bahwa konsumen sering kali mengambil keputusan membeli suatu produk tidak selalu berdasarkan proses keputusan rasional untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi. Konsumen sering kali membeli suatu produk karena alasan untuk kegembiraan, fantasi, ataupun emosi yang diinginkan.
• Perspektif Pengaruh Behavioral : Perspektif ini menyatakan bahwa seorang konsumen membeli suatu produk sering kali bukan karena alasan rasional atau emosional yang berasal dari dalam dirinya. Perilaku konsumen dalam perspektif ini dipengaruhi oleh faktor luar seperti program pemasaran yang dilakukan oleh produsen, faktor budaya, faktor lingkungan fisik, faktor ekonomi dan undang-undang serta pengaruh lingkungan yang kuat membuat konsumen melakukan pembelian.
Manfaat dalam Mempelajari Perilaku Konsumen :
- Membantu para pimpinan perusahaan untuk memahami konsumen sehingga dapat mengambil keputusan dengan baik.
- Memberikan pengetahuan dan toeri-teori konsumen kepada para peneliti sehingga dapat menganalisis perilaku konsumen dengan baik.
- Membantu anggota DPR di pusat atau di daerah agar dapat merancang hukum, peraturan dan undang-undang yang melindungi kepentingan konsumen.
- Membantu konsumen agar dapat membuat keputusan konsumen dengan bijak.
- Meningkatkan pemahaman mengenai berbagai faktor (yaitu faktor psikologi, sosial, ekonomi, demografi, budaya, dan lingkungan) yang mempengaruhi perilaku manusia sebagai konsumen.
- Analisis konsumen menjadi landasan manajemen pemasaran.
- Perilaku konsumen memegang peran yang penting dalam pengembangan kebijakan publik.
Proses pengenalan konsumen meliputi antara lain :
- Proses Pengenalan Kebutuhan
- Proses Pencarian Informasi
- Evaluasi Alternatif.
Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Konsep pemasaran adalah suatu konsep bisnis yang menekankan bahwa strategi pemasaran yang berhasil adalah strategi yang dibangun berdasarkan kepada pemahaman yang lebih baik dari perilaku konsumen. Pemahaman yang baik kepada perilaku konsumen akan membantu para manajer pemasaran dalam melakukan hal-hal berikut ini :
- Analisis Lingkungan
- Riset Pasar
- Segmentasi
- Positioning atau Differensiasi
- Bauran pemasaran atau marketing mix
BAB II
MOTIVASI DAN KEBUTUHAN
A. Model Motivasi
Motivasi muncul karena kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen berupa dorongan untuk melakukan sesuatu yang telah menjadi keinginan. Stimulus atau rangsangan (misalnya rasa lapar) akan menyebabkan pengenalan kebutuhan (need recognition). Rangsangan tersebut bisa datang dari diri seseorang karena adanya kondisi fisiologis tertentu. Rangsangan terjadi karena adannya Gap antara apa yang dirasakan dengan apa yang seharusnya dirasakan. Gap inilah yang mengakibatkan adanya rasa lapar dan haus, sehingga konsumen merasakan adanya pengenalan kebutuhan akan makanan dan minuman. Kebutuhan yang dirasakan konsumen (fell need) bisa dimunculkan oleh faktor diri konsumen sendiri (fisiologis), misalnya rasa lapar dan haus. Kebutuhan juga bisa dimunculkan oleh faktor luar konsumen, misalnya aroma makanan yang datang dari restoran sehingga konsumen terangsang ingin makan.
B. Teori Kebutuhan
1. Teori Maslow
Dr. Abraham Maslow adalah seorang psikolog klinis yang memperkenalkan teori kebutuhan berjenjang yang dikenal sebagai Teori Maslow atau Hierarki Kebutuhan Manusia (Maslow’s Hierarchy of need). Maslow mengemukakan lima kebutuhan manusia berdasarkan tingkat kepentingannya mulai dari yang paling rendah yaitu kebutuhan biologis sampai paling tinggi yaitu kebutuhan psikogenik. Menurut teori maslow, manusia berusaha memenuhi kebutuhannya dari tinggat rendah terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. Konsumen yang telah memenuhi kebutuhan dasarnya maka kebutuhan lainnya yang lebih tinggi akan muncul.
– Kebutuhan Fisiologis
– Kebutuhan Rasa Aman (safety needs)
– Kebutuhan Sosial
– Kebutuhan Ego (egoistic or Esteem Needs)
– Kebutuhan Aktualisasi Diri (needs for self-actualization)
2. Teori Motivasi McClelland
David McClelland mengembangkan suatu teori motivasi yang disebut sebagai McClellabd’s Theory of Learned Needs. Teori ini menyatakan bahwa ada tiga kebutuhan dasar yang memotivasi seorang individu untuk berperilaku, yaitu (1) kebutuhan untuk sukses yaitu keinginan manusia untuk mencapai prestasi, reputasi dan karir yang baik, (2) kebutuhan untuk afiliasi adalah keinginan manusia untuk membina hubungan dengan sesamanya, mencari teman yang bisa menerimanya, ingin dimiliki oleh orang-orang sekelilingnya, dan ingin memiliki orang-orang yang bisa menerimanya, dan (3) kebutuhan kekuasaan adalah keinginan seseorang untuk bisa mengontrol lingkungannya, termasuk mempengaruhi orang-orang sekelilingnya. Tujuannya adalah untuk bisa mempengaruhi, mengarahkan, dan mengatur orang lain.
Dua aplikasi penting dalam aplikasi dari teori motivasi :
- Segmentasi
Para pemasar bisa menggunakan teori motivasi Maslow atau Hierarki kebutuhan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Produk dan jasa yang dipasarkan diarahkan untuk target pasar berdasarkan tingkat kebutuhan konsumen. - Positioning
Hierarki kebutuhan dari Maslow juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan positioning produk atau jasa. Positioning adalah citra produk atau jasa yang ingin dilihat oleh konsumen. Kunci dari positioning adalah persepsi konsumen terhadap produk atau jasa
PERTANYAAN
DAN JAWABAN DISKUSI
1. Wafi
Muhamad Rifat
Pertanyaan :
Apakah produsen akan selalu mengikuti keinginan konsumen?
Jawaban : Tidak,
karena produsen mempunyai beberapa kriteria yang menentukan suatu produk layak
jual atau tidak. Setiap produsen juga akan melihat tren yang ada serta menyesuaikannya dengan kebutuhan konsumen. Terlebih lagi keinginan konsumen pasti akan selalu bertambah namun, tidak semuanya adalah kebutuhan yang harus terpenuhi.
2.
Muhammad
Adriansyah
Pertanyaan :
Mengapa perusahaan harus menentukan segmentasi dan positioning mereka untuk
mempertahankan kelangsungan perusahaannya?
Jawaban : Agar perusahaan tersebut tepat memilih konsumennya, analoginya
seseorang ketika memancing harus tau yang mana kolam yang banyak ikannya.
Sedangkan positioning dibuat agar konsumen dapat dengan mudah mengingat produk
tersebut.
3.
Imam
Faizal Achmad
Pertanyaan :
Bagaimana seseorang menilai bahwa dia telah berada pada bagian “aktualisasi
diri”?
Jawaban : Ketika
orang lain telah mengenal keberadaan kita, tanpa kita harus menunjukan apa yang
kita mampu perbuat. Jadi, pada tahap ini, semua yang kita inginakan telah tercapai, hanya tinggal bagaimana kita akan mempertahankannya.
4.
Mar’atin
Sholihah
Pertanyaan : Apa
teori motivasi Schiffman dan Kanuk?
Jawaban : Dimana ada keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi yang menjadi tekanan dan dorongan, dan dipengaruhi oleh proses belajar dan kognitif, yang pada akhirnya menjadi perilaku dan menjadi tujuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sehingga tekanan yang dirasakan akan berkurang.
5.
Rifah
Rodhiyah
Pertanyaan : Sebutkan tingkatan teori
motivasi maslow dan jelaskan?
Jawaban : Fisiologi, Rasa Aman, Sosial,
Ego dan Aktualisasi Diri
6.
Ida
Purnasih
Pertanyaan : Bagaimana cara suatu produk
/ antitas perusahaan menetapkan dan mengetahui positioningnya?
Jawaban : Dengan menghitung biaya
produksi produk terlebih dahulu, lalu merumuskan ‘kesan” yang akan diberikan
produk terhadap konsumen
7.
Ixananda
Arcedia
Pertanyaan : Mengapa pada teori maslow,
kebutuhan rasa aman dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan sosial? Padahal
di kebutuhan sosial seseorang akan mendapat rasa sayang, peduli dari oranglain
dan hal tersebut tentunya memberikan rasa aman pada orang tersebut
Jawaban : Karena sebelum seseorang
melakukan proses sosialisasi dengan oranglain, seseorang tersebut sebaiknya
mengenal dirinya sendiri dengan baiak dan mengetahui batasan-batasan emosional
supaya kesalahpahaman antar orang yang diajak bersosialisasi.
8.
Prastika
Dinatasha
Pertanyaan : Apakah motivasi dalam
perilaku konsumen dapat mempengaruhi keputusan dalam pembelian produk?
Jawaban : iya, karena setiap konsumen
mempunyai pandangan tersendiri terhadap keputusan pembelian mereka, dimana mereka yang akan menentukan apakah ini merupakan kebutuhan atau hanya keinginan semata.